Melihat derita kelaparan rakyat yang setiap hari menjadi pemandangannya, membuat hati R. Sahid menangis dan sekaligus geram. Sebab rakyat yg saat ini menderita kelaparan adalah kawula dalem dari seorang Adipati, yang sesungguhnya adalah ayahanda sendiri.
Ditengah banyak kematian rakyat yg kelaparan, R. Sahid sekluarga hidup penuh dengan kelebihan makan, yg memang banyak cadangan makan dilumbung kadipaten. Maka timbullah pemberontakan dari dalam diri R. Sahid, mencuri sebagian bahan makanan di lumbung Kadipaten untuk dibagikan pada rakyat.
Tindakan ini pada akhirnya diketahui oleh Kanjeng Adipati yang tidak lain adalah ayahandanya. Dan akhirnya R. Sahid harus menerima hukuman dirajam dan dikucilkan didalam ruang hukuman.
Dalam perenungannya diruang hukuman beliau mempertanyakan, ''JADI APA ITU KEBENARAN ?'' . Tidak ada siapa-siapa yang ditanya oleh R. Sahid selain dirinya sendiri.
Saat membiarkan rakyat mati kelaparan sementara disaat yg sama tersedia berlimpah makanan, adalah perbuatan yang salah. Tapi mengambil tanpa hak walaupun untuk menolong sesama yang membutuhkan juga salah......TERUS BAGAIMANA ?. Maka wajarlah kalau R. Sahid mempertanyakan hakekat kebenaran. Kalau bahasa saya, begini salah begitu salah, capex deh......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar