
Sudah 3 bulan ini Kelik memimpin usaha keluarga yang telah dirintis oleh Kang Bejo. Dan suatu saat Kang Bejo datang, ingin tahu bagaimana perkembangan usaha yang telah diserahterimakan ke adiknya Kelik. Begitu masuk ruang kerjanya Kelik yang dulunya juga ruang kerja dia. Dengan isyarat tangan adiknya mempersilahkan duduk, untuk menunggu adiknya menyelesaikan telepon dari rekanan kerjanya. Dengan santai Kang Bejo menganggukan kepala dan mencari posisi tempat duduk yang dirasa enak.
Sesaat kemudian adiknya datang menyalami dan menanyakan kabar. "Ada apa Kang datang ?", "Lho kok ada apa piye tho ?, yo pingin tahu kabarmu lan usahamu itu lho". "Oh itu, jadi beini Kang....". Dengan panjang lebar Kelik menjelasakan tentang kesibukan selama 3 bulan mengelola bisnis warisan Kang Bejo. Banyak kritik yang dialamatkan pada kakaknya itu mengenai kesalahan-kesalahan kakaknya dalam mengurus bisnis, dan bagaimana seharusnya bisnis kedepan harus dikelola begini... dan begitu.... banyak sekali.
Begitu panjang penjelasan dan kritik dari adiknya, kang Bejo terdiam dan pada saat dikasih kesempatan bicara Kang Bejo hanya berkata : "ya nanti LAKUmu yang akan membuktikan teori dan bicara yang tinggi itu. Ya karena keadaanmu baik-baik saja saya akan pamitan. Muga-muga bicaramu ada KENYATAAN dalam LAKU hidupmu.
Dengan tenang Kang Bejo menjabat tangan dan menepuk-nepuk pundak adiknya terus pamitan pulang. "Matur nuwun ya Dik...!". Tiba-tiba wajah Kelik terlihat pucat pasi bersama langkah Kang Bejo meninggalkan ruangan kantor adiknya.
12 Maret 2010
Hidup ini adalah seni untuk meyelaraskan pikiran, perkataan dan perbuatan
BalasHapus